Monday, April 25, 2011

MIEV, Mobil Bertenaga 10.000 Baterai HP


Planet biru & penghuninya sudah sampai di tepi bayang-bayang habisnya cadangan bahan bakar fosil. Harganya yg melambung tinggi menyiratkan bakal tiba masanya bahan bakar fosil tidak akan terbeli, berapapun harganya krn memang sudah habis disedot utk memutar peradaban modern dlm 100 tahun terakhir.
Sejarah menuturkan, industri otomotif dunia bs bergerak cepat krn bahan bakar fosil yg murah & mudah didapat saat itu. Pada tahun 1900 di USA baru ada 8000 mobil (“America Start Your Engines.” US News and World Report. (27 Dec 1999). Seiring gencarnya ekplorasi & eksploitasi cadangan minyak diseluruh dunia, pasokan bahan bakar fosil membanjir. Industri otomotif ikut bergerak kencang. Pada tahun 2001 jumlah mobil yg beroperasi diperkirakan 450 juta unit (“Automobile.” World Book Encyclopedia. Chicago: World Book, 2001.) Pada tahun 2030 diperkirakan bakal ada 1,200 juta unit mobil (Cars Emit Carbon Dioxide. Global Warming, Focus on the Future, 1997).

www.haxims.blogspot.com

Sebagian besar menggunakan mesin pembakaran dlm (internal combustion engine) yg mengemisikan gas CO2, NOx dan HC yg memberi dampak buruk terhadap lingkungan. Efek rumah kaca, ozon bolong, perubahan iklim & pemanasan global menjadi terminologi yang semakin populer di masyarakat. Cuaca bertambah terik, banjir pasang air laut, badai & angin topan, kebakaran hutan jadi menu berita sehari-hari yg membenarkan prediksi para ahli lingkungan.
Sejak itu muncul inovasi-inovasi baru utk meningkatkan efisiensi mesin. Kapasitas ruang bakar makin kecil tapi produksi daya lebih baik & emisi gas buang lebih sedikit. Perkembangan selanjutnya adalah mobil listrik, mobil hybrid & mobil fuel-cell. Pada era 90-an, General Motors pernah menyewakan mobil listrik. Tapi gagal krn tidak praktis. Setelah itu diakhir 90-an, Toyota & Honda meluncurkan mobil hybrid mesin konvensional dg motor listrik. Lebih praktis dari mobil listrik era itu, tapi tetap mengemisikan gas buang meskipun sedikit. Mobil fuel cell juga menggunakan motor listrik yang dibangkitkan oleh fuel cell tapi infrastruktur pengisian hidrogen yang sedikit jadi kendala.

www.haxims.blogspot.com

Teknologi mobil listrik ternyata belum tamat bahkan kini memiliki momentum untuk bangkit kembali. Semakin banyak produsen otomotif yg menawarkan teknologi mobil listrik. Umumnya masih dlm tataran konsep & segera diproduksi termasuk Mitsubishi i MiEV yg Selasa (27/11) diperkenalkan pada jurnalis di Jakarta sebelum public expose pada Rabu (28/11) & puncaknya di pameran “Clean Air, Clean Fuel, Clean Vehicle” di Nusa Dua, Bali (3-14 Des 2007). Acara pendukung Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim/United Nations Framework for Climate Change Conference (UNFCC). Yg menarik, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, agen tunggal Mitsubishi di Indonesia menjanjikan memasarkan mobil ini pada 2010.
Mitsubishi i MiEV merupakan kendaraan listrik berbasis Mitsubishi i yg aslinya menggunakan mesin 660cc. Kei car ini berkapasitas 4 org ini menggunakan plaform bermesin belakang (rear midship) dg penggerak roda belakang. Dg mengganti tangki bahan bakar-mesin-transmisi-rear differential dg battery-motor listrik-inventer-rear differential, jadilah i MiEV. Jadi perbedaan hanya di organ dalam, tidak terlihat dari luar.
Ketika mesin dihidupkan, perbedaan dg versi bensin mulai muncul. Mitsubishi i MiEV tdk mengeluarkan suara. Kecuali bila di simak benar-benar, terdengar suara denging dari bagian belakang. Tidak ada emisi gas buang alias zero emission krn memang tidak menggunakan mesin. Listrik dipasok dari colokan rumah atau quick charger -sedang dikembangkan di Jepang.

www.haxims.blogspot.com

Mitsubishi i MiEV tampil perdana di 22nd International Battery, Hybrid and Fuel Cell Electric Vehicle Symposium & Exposition di Yokohama. Sejak 2006 Mitsubishi melakukan riset kerjasama dengan tiga perusahaan pembangkit listrik di Jepang yaitu Tokyo Electric Power Co., The Chukogu Electric Power Co. dan Kyushu Electric Power Co. Mereka mengevaluasi kepraktisan & seberapa cepat infrastruktur quick charge bisa dikembangkan utk mobil-mobil listrik.

Setara 10,000 baterai ponsel
Mitsubishi i memiliki wheelbase panjang menyediakan cukup ruang utk pemasangan battery Lithium ion (Li-ion) berkapasitas tinggi dibawah lantai kendaraan. Motor & inverter diposisikan dimana biasanya tempat mesin & transmisi berada. Bateri Li-ion berkapasitas tinggi. Satu modul terdiri dari 4 sel, setiap batrei terdiri dari 22 modul. Pemasanganya bisa vertikal maupun melintang shg bisa dipasang secara pas dibawah lantai kendaraan. Menurut Kenichiro Wada, project manager MiEV, batrei ini bisa tahan 10 tahun tanpa perawatan. “Batrei dimobil ini setara dengan 10,000 battery handphone”.

www.haxims.blogspot.com

Disinggung soal rumor yang beredar bhw battery Li-ion tidak cukup aman utk mobil, Wada menggelengkan kepala & serius menegaskan bhw itu tdk benar. Batrei ini cukup aman katanya. Pihaknya melakukan pengujian berulang kali sebelum dipakai di mobil. Ditambah lagi dengan beragam sensor untuk memonitor kondisi battery. Seperti sensor yang mengukur suhu battery. Juga serangkaian sensor yang otomatis cut-off tegangan listrik bila mobil tabrakan atau ada arus yang bocor.
Battery Li-ion ini bs menyimpan daya hingga 16kWh. Pengisiannya dilakukan dg 3 cara yaitu menggunakan colokan 100Volt, 200Volt atau quick charge 200V. Untuk colokan rumah ada di kanan belakang mobil & colokan quick charge ada di kiri belakang mobil. Butuh waktu 14 jam utk penuh bila menggunakan colokan 100V, 7 jam utk 200 Volt & 30 menit (80% kapasitas) dg quick charge. Yg terakhir inilah yg serius dikembangkan Mitsubishi dg perusahaan pembangkit listrik. “Kelak proses pengisian tdk terbatas dirumah saja. Bila infrastruktur quick charge sudah terbangun, pengisian bisa dilakukan di supermarket, di kantor dimana-mana. Cukup sebentar saja & tidak harus penuh,” tuturnya. Di Indonesia, menurut Wada cukup 6.5 jam saja utk mengisi battery. Ini sudah dicobanya. Dg tersenyum Wada mengakui utk tahap sekarang ini pengisian listrik mobil ini masih mahal.
www.haxims.blogspot.com

Dg kapasitas penuh, daya jelajah i MiEV mencapai 160km. Top speed-nya bisa 130km dan kemampuan menanjaknya tdk berbeda dg mesin bensin. Kapasitas angkutnya 4 org dewasa. Wada bercerita, i MiEV pernah ditumpang 4 orgAmerika bertubuh ekstra & oke saja. Di tanjakan, i MiEV bisa menajak selayaknya mobil konvensional. “Bila ditanjakan, bila dirasa kurang tenaga tinggal tekan gas lebih dalam lagi. Dalam kasus seperti ini tenaga mesin tdk bermasalah. Hanya jarak tempuhnya akan berkurang,” terangnya. Uniknya, ketika melewati jalan menurun, sistem secara otomatis memasok listrik.

Mobil mungil, torsi raksasa
Karena posisi battery di bawah lantai, stabilitas mobil lebih baik dan handling juga lebih baik dari versi bensin. Akselerasinya juga lebih cepat dari versi bensin turbo. i MiEV juga lulus dari tes banjir setinggi 30cm. Berat mobil i MiEV 180kg lebih berat dari versi bensin. Demikian pula dengan penggunaan AC akan mengurangi daya jelajah, turun sekitar 20%. Karena itulah Mitsubishi terus menyempurnakan mobil listrik ini. Termasuk daya jelajah, waktu pengisian hingga soal suara. Motor listrik yang dipakai sangat efisien & lebih kecil dari mesin bensin. Produksi daya 64hp & torsinya 180Nm atau setara mesin bensin 1.5 – 1.8 liter.

www.haxims.blogspot.com